Mari Membaca

ISTILAH-ISTILAH DALAM PERKERISAN - LUK

Dilihat dari bentuknya keris terbagi menjadi 2 yaitu keris lurus dan keris berluk. Luk adalah bagian yang meliuk-liuk mulai dari pangkas sampai ujung keris. Sebagai senjata fisik keris lurus berfungsi sebagai senjata tusuk dan sabet yang menjadi senjata yang diandalkan untuk menusuk dan merobek. Tidak demikian dengan keris berluk. Keris berluk, selain sebagai senjata tusuk dan sabet, bentuk luknya juga berguna dalam menahan dan menangkis senjata lawan, tidak mudah patah apabila berbenturan dengan senjata lawan, dan menghasilkan luka yang lebih lebar. Selain itu, oleh sang empu, bentuk luk keris juga menjadi pakem untuk menunjukkan makna spiritual kerisnya.
Berbagai jenis keris pada dasarnya merupakan senjata yang bersifat pusaka (bernilai pribadi secara psikologis bagi pemiliknya) dan menjadi senjata pamungkas dalam penggunaannya. Dalam tulisan ini Penulis ingin menjelaskan sisi spiritual dari masing-masing bentuk luk keris yang mungkin kita memiliki salah satunya sebagai berikut (sumber : Javanesee2000) :
a) Keris Lurus
Jenis keris lurus mengandung sisi spiritual dalam pembuatannya sebagai lambang kelurusan hati, kepercayaan diri dan mental yang kuat, keteguhan hati pada tujuan dan sarana pemujaan kepada Sang Pencipta. Sesuai sifat kerisnya itu, si pemilik keris diharapkan selalu menjaga kelurusan dan keteguhan hati, tekun beribadah, menjaga moral dan budi pekerti dan sikap ksatria.Keris lurus juga diidentikkan sebagai lambang ksatria, ketulusan hati dan sikap setia pada tanggung jawab, dan menjadi sarana doa untuk menundukkan keilmuan orang-orang jahat, untuk membela kebenaran dan orang-orang yang tertindas. Banyak ksatria jaman dulu yang lebih memilih keris lurus daripada keris ber-luk.


b) Keris Luk 1
Dalam pembuatannya, keris-keris ber-luk 1 memiliki makna pemiliknya mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa dan membantu supaya keinginan-keinginan si pemilik keris dapat lebih cepat tercapai, misalnya keinginan dalam hal kekuasaan, kepangkatan dan derajat. Angka 1 merupakan lambang harapan dan karunia kesejahteraan, kemakmuran dan kemuliaan. Dibandingkan keris lurus, keris ber-luk 1 lebih menandakan kekuatan hasrat duniawi manusia yang ingin dicapai. Perbedaan keris lurus dengan keris luk 1 adalah jika keris lurus dari pangkal sampai ke ujung membentuk membentuk sudut siku, sementara untuk keris luk 1, dari pangkal keris lebih condong ke arah depan, bentuk mencondong ini sering disebut condong leleh.


c) Keris Luk 3
Dibandingkan keris ber-luk 1, keris ber-luk 3 lebih menonjolkan keseimbangan antara kehidupan kerohanian dan duniawi manusia, keseimbangan antara sisi spiritual dan jasmani, kemapanan duniawi dan batin dalam menjalani kehidupan di dunia.

d) Keris Luk 5
Pada jaman kerajaan dulu di jawa, keris-keris ber-luk 5 hanya boleh dimiliki oleh raja, pangeran dan keluarga raja, para bangsawan yang memiliki kekerabatan atau memiliki garis keturunan raja, dan adipati / bupati saja. Orang-orang ningrat. Selain mereka, tidak ada orang lain yang boleh memiliki
atau menyimpan keris ber-luk 5. Demikianlah aturan yang berlaku di masyarakat perkerisan jaman dulu. Keris-keris ber-luk 5 hanya boleh dimiliki oleh orang-orang keturunan raja dan bangsawan kerabat kerajaan, memiliki kemapanan sosial dan menjadi pemimpin di masyarakat. Dengan kata lain, keris ber-luk 5 disebut juga Keris Keningratan.


e) Keris Luk 7
Angka 7 adalah lambang Kesempurnaan Illahi. Keris ber-luk 7 terutama diperuntukkan bagi orang-orang yang menganggap hidup keduniawiannya sudah sempurna, sudah cukup, sudah tidak lagi mengejar keduniawian untuk kemudian lebih menekuni hidup kerohanian. Keris ber-luk 7 dibuat untuk tujuan kemapanan kerohanian / kesepuhan, dimaksudkan untuk dimiliki oleh raja atau keluarga raja yang sudah matang dalam usia dan psikologis dan yang sudah mandito dan untuk para tokoh kesepuhan di masyarakat.


f) Keris luk 9
Angka 9 ditujukan untuk orang-orang yang sudah tidak lagi melulu mengejar keduniawian, sudah lebih menekuni kerohanian. Keris-keris ber-luk 9 dibuat untuk tujuan kemapanan kerohanian dan kesepuhan. Dikhususkanuntuk dimiliki oleh para pandita atau panembahan dan para sesepuh masyarakat


g) Keris luk 11
Keris ber-luk 11, mungkin awalnya dibuat untuk mendobrak kemapanan / pakem pembuatan keris pada jamannya, mengingat angka 11 tidak mempunyai makna tertentu dalam budaya jawa.


h) Keris luk 13
Angka 13 dalam budaya jawa mempunyai makna yang jelek, yaitu kesialan, musibah atau malapetaka. Pembuatan keris ber-luk 13 dimaksudkan untuk menjadi penangkal kesialan atau tolak bala. Keris ber-luk 13 biasanya dibuat untuk tujuan kesaktian dan wibawa kekuasaan. Contoh keris ber-luk 13 yang terkenal adalah keris Nagasasra yang bersifat penguasa, pengayom dan pelindung. Keris ini sangat k menunjang kewibawaan pemiliknya supaya disujuti banyak orang dan wataknya sebagai pengayom dan pelindung akan selalu melindungi orang-orang yang berlindung kepadanya.
Keris Nagasasra dan Keris Sabuk Inten adalah sepasang keris yang menjadi lambang kebesaran kerajaan Majapahit. Kedua keris ini memiliki kesaktian yang setingkat dan sifat-sifat karakter kedua keris ini saling melengkapi. Pada masanya, banyak orang, terutama adalah para penguasa daerah, seperti kadipaten dan kabupaten, yang menginginkan memiliki sepasang keris tersebut, sehingga kemudian sepasang keris tersebut banyak dibuat keris-keris tiruannya, yaitu keris-keris berdapur nagasasra (atau berdapur naga), dan keris-keris berdapur sabuk inten. (sumber : Javanesee2000)


i) Keris Kalawijan
Kalawijan adalah penggolongan keris yang memiliki luk lebih dari 13. Walaupun lebih dari tiga belas luknya, keris kalawijan juga memiliki pakem ricikan dan dhapur. Selain menyebut keris kalawijan sebagai keris yang jumlah luk lebih dari tiga belas, secara salah kaprah, juga ada yang menyebut untuk sebutan keris dengan bentuk yang kurang lazim, misalnya keris semar yaitu keris yang berdhapur samar.

Istilah-Istilah Dalam Perkerisan - Dapur

Dalam perkerisan keris juga dikenal dengan istilah dapur/bentuk.Dapur/bentuk adalah bentuk keris ditinjau dari wujudnya diperhatikan dari panca indra. Pengamatan secara utuh mulai dar paksi/peksi/pesi, bilah/wilah, ganja/gonjo, bawah/sor-soran sampai ujung. Misalnya keris berdapur jalak sangu tumpeng, ricikannya gandik polos, memakai sogokan rangkap, sraweyan, dan greneng. Keris berdapur jangkung, ricikannya adalah kerisnya beriuk 3 dan memakai kembang kacang. Keris berdapur pulanggeni, ricikannya berluk lurus atau lima, gandik polos, memakai sraweyan, dan greneng. Keris berdapur putut, pada gandik terdapat relief orang seperti berdoa, pada bagian bawah/sor-soran menggembung. Keris berdapur carubuk, ricikannya memakai kembang kacang, lambe gajah ganda, berluk 7. Keris berdapur naga siluman, ricikannya gandik polos, terdapat ukiran kepala naga bermahkota, memakai sumping, kalung, tubuh naga menempel pada ganja/gonjo, meliuk ke atas dan menghilang pada luk pertama. Dapur/bentuk keris populer bagi masyarakat jawa diantaranya:
a) Naga sasra
b) Naga siluman
c) Naga kikik
d) Sengkelat
e) Carubuk
f) Naga singa/singa barong
g) Jangkung
h) Putut/putut kembar/omyang/umyang
i) Mahesa lajer
j) Mahesa teki
k) Tilam upih
l) Tilam sari
m) Brojol
n) Pandawa
o) Setan kober
p) Jalak Sangu Tumpeng
artikel di atas juga dimuat di ebook yang dibagikan secara gratis, hubungi admin

Istilah-Istilah Dalam Perkerisan Indonesia - Pamor

Pamor
Dalam keris juga dikenal istilah pamor. Pamor adalah gradasi warna yang ditimbul karena perbedaan jenis besi yang ditempa. Pamor timbul bisa karena muncul dengan sendirinya karena proses tempaan (disebut pamor tiban) , bisa juga karena sudah direncanakan oleh empu keris (pamor rekan). Jenis-jenis pamor antara lain :
a. Pamor tiban
Pamor tiban adalah pamor yang muncul dengan sendirinya karena proses tempaan. Contoh pamor yang muncul adalah pamor wos wutah, beras wutah, rojo gundolo atau putri kinurung
b. Pamor rekan
Pamor rekan adalah pamor yang muncul karena telah direncanakan oleh sang empu. Pamor Pamor rekan dinamakan sesuai dengan bentuknya. Contoh pamor rekan adalah melati rinonce, rante, junjung derajat, lining warih/tirto tumetes/banyu mili, puser bumi/puser alam, udan mas.
c. Pamor kinatah
Pamor kinatah adalah jenis pamor yang sengaja dibentuk menyerupai ukiran-ukiran di bagian bilah keris. Ukirannya menyerupai ular, daun-daun, serta bunga, tergantung dari keinginan empu yang membentuk pamor. Cara membentuknya dengan cara ditatah menggunakan besi, sehingga pamor ini disebut pamor kinatah. Contoh pamor kinatah yang populer adalah pamor nogo sosro. Dimana pada pamor nogo sosro terdapat kinatah badam ular mengikuti luk keris, ukiran menyerupai tumbuhan, dan kadang kala terdapat ukiran menyerupai bunga mekar atau kijang kencana.



d. Pamor kinatah kamarogan
Pamor kinatah kamarogan adalah pamor kinatah yang ditatah sampai ke bagian balik dari bilah keris. Perbedaan dengan pamor kinatah, pada pamor kinatah ini, kinatahnya tembus sampai dengan bagian balik bilahnya. Contoh pamor kinatah kamarogan adalah kinatah kamarogan pada keris sengkelat, nogososro, dan singo barong.
Nama-nama pamor yang populer antara lain:
1. Pamor melati rinonce
2. Pamor rante
3. Pamor junjung derajat
4. Pamor tirta tumetes/lining warih/banyu mili
5. Pamor keleng
6. Pamor sodo lanang
7. Pamor lintang kemukus
8. Pamor bendo segodo
9. Pamor wos wutah/beras wutah
10. Pamor udan mas.
11. Pamor ngulit semangka
artikel di atas juga dimuat di ebook yang dibagikan secara gratis, hubungi admin


Keris Indonesia Warisan Budaya Dunia

edisumarno.blogspot.com - Keris adalah sejenis senjata sejenis tikam yang berbentuk tidak simetris (kecuali keris sepang) . Keris adalah senjata yang sangat populer bagi masyarakat Jawa. Keris dibuat dengan cara tempa lipat. Tempa lipat adalah cara menempa keris dengan cara keris ditempa berkali-kali sampai pipih, setelah pipih kemudian dilipat, kemudian ditempa lagi, sampai berkali-kali. Tujuan dari tempat lipat ini adalah untuk mendapatkan kualitas keris yang kuat dan tidak mudah rusak/patah. Untuk keris dengan kualitas terbaik, lipatan dari tempa lipat mencapai ribuan lipatan. Bahan pembuatan keris berasal dari besi, baja, dan meteor. Untuk meteor, pada keris-keris modern, terkadang diganti dengan nikel. Orang yang ahli membuat keris dinamakan empu. Dalam keris dikenal istilah ricikan. Ricikan adalah ciri-ciri keris dilihat dari bagian per bagian secara rinci. Keris memiliki bagian-bagian, yaitu
Bilah
Bilah adalah bagian keris berujung runcing, bagian tengah tajam pada kanan dan kiri, dengan bagian bawah melebar secara asimetris (kecuali keris sepang). Bilah terdiri bagian ujung, tengah, bawah/sor-soran , dan peksi/paksi/pesi. Bagian ujung berbentuk runcing, berguna untuk menikam. Bagian tengah yang tajam pada kanan dan kiri untuk menggores. Bagian bawah melebar secara asimetris (kecuali
keris sepang), berguna untuk pembatas genggaman telapak tangan dan menjaga keseimbangan saat keris dipegang. Bagian peksi/paksi/pesi berguna untuk memasukkan bilah ke pegangan/deder. Pada bagian bawah/sor-soran keris, dibagi lagi menjadi beberapa bagian, yaitu depan/gandik, tengah, belakang, dan ganja/gonjo. Pada setiap bagian bawah ini, bisa diberi berbagai ricikan/isian ataupun tidak, tergantung empu/pembuat keris. Ricikan/isian ini bisa bermacam-macam. Misalnya pada depan/gandik diukir polos, kepala naga kikik, kepala gajah, singa, kepala naga bermahkota, kepala naga dengan mulut disumpal emas atau intan, kembang kacang, tikel alis, lambe gajah, orang duduk berdoa/bertapa, 
bungkem, gandik polos yang tinggi, gandik tinggi dengan kembang kacang, dan lain sebagainya. Pada bagian bawah/sor-soran bisa diberi sogokan, sogokan rangkap, tubuh ular lanjutan dari bagian gandik, ataupun hanya polos saja. Pada bagian belakang, bisa diberi sraweyan, greneng, atau orang duduk berdoa/bertapa. Di bawah bagian bawah/sor-soran diberi ganja/gonjo. Ganja/gonjo berfungsi
sebagai penyangga bilah keris. Pada bagian Ganja/gonjo terdapat lubang untuk masuknya peksi/paksi/pesi. Peksi/paksi/pesi berbentuk silinder kecil memanjang dari bilah, masuk ke
ganja/gonjo sepanjang kurang lebih panjangnya tiga per empat pegangan/deder. Peksi/paksi/pesi adalah tempat pegangan/deder keris. Pegangan/deder berlubang berdiameter selebar diameter peksi/paksi/pesi. Kedalaman lubangnya kurang lebih 3/4 dari panjang pegangan/deder keseluruhan. Bentuk peksi/paksi/pesi pada umumnya silinder dari pangkal sampai ke ujung. Namun, ada pula peksi/paksi/pesi yang mempunyai ujung kotak, runcing, berlubang, dan terpelintir.

Keris megantara, naga siluman, omyang/putut kembar, singa barong, singa barong
(instagram.com/edikencana.id)

Keris naga sasra, sengkelat, sengkelat, pulanggeni, naga raja
(instagram.com/edikencana.id)

Deder
Pegangan/deder keris merupakan pegangan keris untuk digenggam oleh telapak tangan. Bentuk pegangan/deder diukir sedemekian rupa. Pada umumnya pegangan/deder keris terbuat dari kayu yang dibuat berlubang pada memanjang di pegangan/deder. Pegangan/deder ini adalah tempat masuknya peksi/paksi/pesi. Pegangan/deder diukir dengan motif tertentu. Ada pula yang diukir menyerupai hewan (misalnya burung dan kuda), raksasa, dewa, dewi, manusia, dan pertapa. Adapula pegangan/deder yang dibuat menyatu dengan bilahnya. Wilah, ganja, tanpa peksi/paksi/pesi, pegangan/deder menyatu. Biasanya memang telah direncanakn sejak awal pembuatan. Keris jenis ini terdapat pada keris sajen. Pada umumnya, pegangan/deder berbentu ukira. Seorang pertapa.
Sarung
Sarung keris adalah bagian untuk melindungi bilah/wilah saat tidak digunakan. Sarung ini terdiri dari warangka dan pendok. Bentuk sarung memanjang dari warangka yang melindungi bagian bawah/sor-soran keris, kemudian dilanjutkan dengan pendok yang melindungi bagian tengah sampai ke ujung keris. Warangka adalah bagian sarung yang berlubang untuk memasukkan bilah ke dalam sarung. Jika dimasukkan sempurna, maka warangka ini melindungi bagian bawah/sor-soran keris. Bentuk warangka mempunyai 3 bentuk, yaitu warangka ladrang, warangka gayaman, warangka sandang walikat. Warangka ladrang adalah bentuk warangka yang bila dilihat menyerupai kapal laut. Warangka jenis ini lazim digunakan saat upacara-upacara sakral di lingkungan keraton. Warangka gayaman adalah bentuk warangka yang bila dilihat menyerupai kacang. Warangka jenis ini sangat populer digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Kebanyakan masyarakat umum mempunyai keris dengan warangka gayaman ini. Warangka sandang walikat adalah bentuk warangka yang bentuknya mengikuti alur bentuk bilah keris. Warangka ini dirancang untuk kepraktisan bila diselipkan di dalam baju/jubah. Yang mempopulerkan warangka jenis ini adalah adalah para wali pada zaman dahulu, sehingga warangka ini lazim disebut warangka sandang walikat.
Bahan pembuatan warangka dipilih dari kayu berkualitas baik. Bahan pembuatan warangka bisa dari pohon sonokeling, galih asem, kayu cendara, kayu timoho, kayu mimba, kayu bunga-bungaan, kayu akasia, sampai kayu jati. Pemilihan jenis dan kualitas bahan pembuatan warangka ini, menentukan
keindahan dan nilai seni terbentuknya sebuah warangka. Pendok yang terbuat dari kayu pada umunya bahan dasarnya mengikuti bahan dasar warangka. Untuk pendok yang terbuat dari kuningan atau perak, maka ditambah ornamen tambahan yang disembut slorok. Slorok adalah bagian menyerupai pendok untuk melindungi keris, sebelum pendok dari bahan kuningan atau perak dipasang. Pendok dari kuningan atau perak diukir dengan ukiran tertentu. Terdapat pula pendok yang dibiarkan separuh di bagian depannya 
mengangga, sementara bagian belakang tertutup. Bentuk pendok seperti ini dinamakan pendok slewah.
Mendak dan selut 
Sebenarnya kelengkapan keris ini, tidak wajib ada pada semua keris. Namun sudah menjadi kelaziman bahwa keris mempunyai kelengkapan-kelengkapan ini. Kelengkapan-kelengkapan keris itu berupa mendak dan selut. Mendak berbentuk seperti cincin, berada diantara ganja/gonjo dan pegangan/deder. Hampir setiap keris mempunyai mendak, kecuali beberapa keris patrem. Mendak biasanya berbentuk seperti cincin yang dihiasai ukiran dan batu permata untuk memperindah penampilannya. Selut hampir sama dengan mendak. Namun bagian selut sebagian membungkus pegangan/deder. Selut berbentuk seperti genta, dimana pada bagian dasar selut berlubang untuk masuknya peksi/paksi/pesi. Kemudian rongga selut membungkus bagian pegangan/deder. Selut biasanya dibuat sangat indah. Berbahan kuningan, perak, terkadang dilapisi emas, dihiasi ukiran indah dan batu permata satu warna atau berwarna-warni. edisumarno.blogspot.com

Mendak keris (sumber gambar : www.google.com) 
 
Mendak dan selut (sumber : www.google.com)

artikel di atas juga dimuat di ebook yang dibagikan secara gratis, hubungi admin

Menyatu dengan Alam sebagai Salah Satu Jalan Bahagia

 edisumarno.blogspot.com - Dahulu saya berpikir bahwa diam di rumah adalah gagasan yang bagus. Terhindar dari panas, dingin, angin, kering, badai, dan hujan. Di rumah bisa melakukan aktivitas yang menyenangkan, seperti membersihkan rumah, membantu memasak istri, menenangkan anak, dan meditasi.

Namun, gagasan tersebut sedikit tergoyahkan, setelah mengetahui informasi bahwa negara-negara yang tercatat menjadi negara bahagia adalah negara yang penduduknya sering melakukan aktivitas di alam, dan menyatu dengan alam. Negara tersebut adalah negara-negara di kawasan Skandinavia, yaitu kawasan di semenanjung utara benua eropa. Di semenanjung itu ada deretan negara-negara, yaitu Denmark, Finlandia, Islandia, dan Norwegia.

Sesuai artikel yang saya baca di liputan6.com, masyarakat di sana mempunyai pepatah, yaitu "bukan cuaca yang tidak bagus, tetapi pakaian yang kurang pantas". Maksudnya adalah bagi masyarakat di Semenanjung Skandinavia, di mana daerahnya terletak di lingkar kutub es, yang cuaca cenderung dingin, tidak peduli cuaca cerah atau bersalju, mereka tetap melakukan aktivitas di luar ruangan, seperti berjalan-jalan, olahraga, bersepeda, atau mendaki. Hal yang berbeda saat dingin dan panas adalah pakaian mereka. Saat panas mereka memakai pakaian sesuai kondisi, yaitu tipis dan longgar. Saat musim dingin, mereka memakai pakaian yang tebal dan hangat. Yah, artinya mereka pandai beradaptasi.



Hasilnya, hal itu berdampak pada kesehatan fisik dan mental. Sehat secara fisik dan mental, akan membuat mereka menjadi lebih mudah untuk bahagia.

Setelah saya mendapat informasi tersebut, saya menjadi sadar bahwa untuk keluar ke alam adalah gagasan yang bagus juga. Terbukti negara-negara di kawasan skandinavia tercatat sebagai masyarakat yang bahagia.

Mulai saat ini, saya akan berusaha perlahan-lahan mengubah kebiasaan saya, yang cenderung mengurung diri di rumah, menjadi sesekali keluar untuk menjenguk alam bebas. Syukur-syukur, ini bisa menjadi langkah awal untuk meniru kebiasaan orang semenanjung skandinavia, agar saya lebih mudah untuk  berbahagia. edisumarno.blogspot.com




Bahagianya menjadi Skandinavian

edisumarno.blogspot.com - Sebelumnya saya menganggap bahagia itu bersifat abstark dan tergantung pada manusianya bagimana mengusahakan kebahagiaan dalam dirinya. Jadi, jika ingin bahagia atau tidak tergantung orangnya, mau atau tidak. Tentang kebahagiaan, paling berkesan saya mengetahui informasi dari seorang biksu di tibet yang dinobatkan sebagai orang paling bahagia di dunia. Dialah orang yang bernama Matthieu Ricard, yang merupakan pria perancis yang tingggal di dataran tinggi tibet, tionkok. saat itu, saya ikut senang membaca informasi tersebut. namun, saya skeptis apakah diri saya bisa menjadi seperti beliau, mengingat saya bukan seorang biksu.

Kemudian, karena saya penggemar guru gembul, yang informasinya bersifat obyektif, pada sebuah video yang baru diunggah di channelnya yang berjudul inilah negara paling bahagia di dunia, bagaimana indonesia, membuka wawasan saya, bahwa bahagia bisa dibiasakan dan diupayakan lewat suatu proses tertentu. Wah, saya senang sekali, dengan informasi tersebut. akhirnya saya berusaha untuk membiasakan diri bahagia, dengan meniru kebiasaan orang-orang sesuai dengan isi video tersebut, yaitu kebiasaan orang-orang skandinavia.

Skandinavia menurut wikipedia adalah wilayah semenanjung di sebelah utara benua eropa. Wilayah ini terdiri dari beberapa negara nordik diantaranya denmark, finlandia, norwegia dan islandia. Meskipun negara-negara ini sebagian berada di lingkar artik yang banyaj tertutup pada musim dingin yang panjang, namun dengan dinobatkan negera ini menjadi daftar-daftar negara paling bahagia di dunia, pasti ada keunikan dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan melihat informasi dari guru gembul, saya terinspirasi untuk menjadikan diri menjadi orang bahagia. caranya, dengan mendapat informasi, dan menerapkannya ke dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian saya cari di google, tentang kebahagiaan orang skandinavia, lewat liputan6.com, yang dapat saya pahami adalah menghargai keseimbangan dalam hidup, bepergian ke alam bebas,  dan menghargai hubungan. mari kit bahasa satu per satu

Menghargai Keseimbangan

Kalau dihubungkan dengan kebahagian, menjadi milyarder menurut saya adalah gagasan yang bagus. Bisa melakukan yang kita mau. namun, terlalu memaksakan diri, nyatanya membuat hidup tidak seimbang.

Orang skandinavia lebih senang hidup seimbang, antara karir, keluarga, dan kolega. sesuatu yang pantas dicontoh bahwa hidup bahagia adalah tentang menghargai keseimbangan.



Tidak Ada yang namanya cuaca buruk, adanya pakaian yang kurang pantas

Selama ini saya berfikir bahwa diam di rumah adalah hal yang baik. Kita bisa beristirahat, mengobrol, bahkan olahraga. Namun, orang skandinavia tidaklah demikian. mereka lebih suka menghabiskan waktu di luar ruangan, meskipun cuaca dingin. Mereka tahu cara menikmatinya. Pepatah mereka mengatakan, "tidak ada yang namanya cuaca buruk, hanya pakaian yang tidak pantas.

Ternyata hal ini bermanfaat bagi fisik dan mental. bahkan orang skandinavia memiliki istilah dalam menghabiskan waktu di luar rumah yang dinamakan friluftsliv. Hal ini sangat menarik, karena memberi wawasan baru, bahwa cuaca bukanlah halangan untuk menikmati alam bebas.



Menghargai Hubungan

Selama ini saya berfikir, semakin maju negara, semakin egois orang-orangnya. Namun, hal ini tidak berlaku bagi negara maju yang bahagia. Orang-orang di negara skandinvia sangat menghargai hubungan. Mereka mempunyai prinsip mempercayai orang lain. Sehingga hubungan sosial menjadi menyenangkan. Mereka juga menyediakan waktu khusus untuk menjalin hubungan dengan kolega atau teman. Hasilnya, terjainlah hubungan yang sehat, sehingga berdampak pada kehidupan sosial yang aman dan penuh kepercayaan. Sampai saat, tercatat negera-negara skandinavia memiliki tingkat kejahatan paling rendah.



Keahlian dan Ketrampilan

Dari sumber lain, di balik kebiasaan orang-orang skandinavia sangat menghargai pendidikan, sehingga tercipta generasi yang ahli dan terampil. Dengan banyak penduduknya yang ahli dan terampil, maka membuat negara-negara skandinavia tidak hanya menjadi negara yang bahagia, namun juga menjadi negara yang maju. 

Demikian pembahasan mengenai rahasia menjadi bahagia ala skandinavia. Semoga bisa meniru hal-hal baik di dalam. Siapa sih, yang tidak ingin bahagia, semua orang juga ingin bahagia.  Dan karena ini pembahasan sifatnya pribadi, tentu saja ada kekurangannya, dan coba tulis kekurangannya di komentar. Terima kasih.  edisumarno.blogspot.com